Profil Desa Adipasir
Ketahui informasi secara rinci Desa Adipasir mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Adipasir, Kecamatan Rakit, Banjarnegara: Menjelajahi potensi agraris, perikanan air tawar yang menembus pasar nasional, dan kekayaan sejarah Makam Adipati Anom. Profil lengkap mengenai demografi, ekonomi, dan sosial budaya desa di tepi Sungai Serayu.
-
Pusat Agribisnis dan Perikanan
Adipasir merupakan lumbung padi dan jagung yang vital bagi Kecamatan Rakit, serta menjadi sentra budidaya perikanan air tawar yang produknya telah berhasil menembus pasar regional Jawa hingga luar pulau seperti Palembang dan Makassar.
-
Warisan Sejarah dan Spiritualitas
Desa ini menyimpan jejak sejarah penting melalui keberadaan Makam Adipati Anom, seorang pengikut Pangeran Diponegoro, yang kini menjadi tujuan wisata religi dan spiritual bagi masyarakat luas.
-
Lokasi Strategis dengan Aksesibilitas Tinggi
Terletak hanya 1 kilometer dari pusat Kecamatan Rakit, Adipasir memiliki keunggulan lokasi yang strategis, mempermudah alur distribusi hasil bumi dan aksesibilitas warga terhadap layanan publik di pusat pemerintahan kecamatan.

Terletak di jalur strategis Kabupaten Banjarnegara, Desa Adipasir di Kecamatan Rakit menjelma menjadi sebuah wilayah dengan perpaduan unik antara kekuatan agraris, potensi perikanan yang menjanjikan dan warisan sejarah yang kental. Sebagai salah satu desa penyangga utama di kecamatannya, Adipasir tidak hanya berfungsi sebagai lumbung pangan, tetapi juga sebagai penjaga kisah masa lalu yang terus hidup di tengah masyarakatnya. Dengan topografi yang didominasi oleh hamparan sawah hijau, desa ini menunjukkan vitalitasnya sebagai pusat ekonomi berbasis sumber daya alam yang terus berkembang.
Lokasinya yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari ibu kota Kecamatan Rakit dan kurang lebih 30 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Banjarnegara memberikan keuntungan aksesibilitas yang signifikan. Kemudahan ini menjadi pendorong utama bagi pergerakan ekonomi dan sosial warga. Desa Adipasir, dengan segala potensi yang dimiliki, menjadi contoh nyata bagaimana sebuah desa mampu mengoptimalkan sumber daya lokal untuk kesejahteraan masyarakat sambil tetap merawat akar sejarahnya.
Profil Geografis dan Demografi
Desa Adipasir secara administratif terletak di Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data persentase luas wilayah dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara, Desa Adipasir memiliki luas wilayah sekitar 3,245 kilometer persegi, atau 10% dari total luas Kecamatan Rakit yang mencapai 32,45 kilometer persegi. Sebagian besar dari lahan ini, yakni seluas 334,38 hektar, dimanfaatkan sebagai lahan sawah produktif yang menjadi tulang punggung perekonomian desa.
Secara geografis, Desa Adipasir memiliki batas-batas wilayah yang jelas. Di sebelah utara, desa ini berbatasan langsung dengan Desa Bandingan. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kincang, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Rakit yang juga merupakan pusat pemerintahan kecamatan. Sementara itu, di sebelah timur, wilayahnya bersebelahan dengan desa-desa yang masuk dalam yurisdiksi Kecamatan Purwanegara. Struktur administratif internal desa terdiri dari 5 Rukun Warga (RW) dan 30 Rukun Tetangga (RT) yang mengelola tata kehidupan masyarakat secara terorganisir.
Mengenai kependudukan, data proyeksi dan data historis dari BPS menunjukkan bahwa Desa Adipasir merupakan salah satu desa dengan populasi yang cukup signifikan di Kecamatan Rakit. Dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang ada, tingkat kepadatan penduduk di desa ini tergolong sedang, memungkinkan ruang untuk pengembangan permukiman dan lahan produktif yang seimbang. Data dari Sistem Informasi Desa (SIDesa) Provinsi Jawa Tengah terus diperbarui untuk memberikan gambaran demografis yang akurat, mencakup jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia, dan mata pencaharian, yang menjadi dasar bagi perencanaan pembangunan desa.
Motor Penggerak Ekonomi Berbasis Sumber Daya Alam
Perekonomian Desa Adipasir ditopang oleh tiga sektor utama, yaitu pertanian, perikanan, dan industri kecil rumah tangga. Sinergi dari ketiga sektor ini menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang mandiri dan berdaya saing.
Sebagai daerah agraris, hamparan sawah yang luas menjadikan padi sebagai komoditas utama. Para petani di Adipasir secara konsisten membudidayakan padi serta tanaman palawija seperti jagung dan umbi-umbian sebagai rotasi tanam untuk menjaga kesuburan tanah. Selain itu, desa ini juga dikenal sebagai salah satu wilayah pengembangan tanaman melati gambir di Kecamatan Rakit, sebuah komoditas bernilai ekonomi tinggi yang memasok industri minyak atsiri dan kosmetik.
Sektor perikanan air tawar menjadi salah satu keunggulan kompetitif Desa Adipasir. Usaha pembesaran ikan, terutama ikan jenis lele, gurami, dan nila, berkembang pesat di kalangan masyarakat. Keberhasilan sektor ini tidak hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan lokal. Menurut laporan dari pemerintah kecamatan, produk perikanan dari Adipasir dan desa-desa sekitarnya telah berhasil menembus pasar-pasar besar di luar daerah seperti Purwokerto, berbagai kota di Jawa Barat, hingga ke luar pulau, mencakup Palembang, Lampung, dan Makassar. Capaian ini menegaskan kualitas dan kuantitas produksi yang mampu bersaing di tingkat nasional.
Di samping itu, industri kecil turut memberikan kontribusi penting bagi pendapatan keluarga. Salah satu produk unggulan yang telah lama ditekuni warga ialah pembuatan gula merah (gula aren). Usaha ini, meskipun masih dikelola secara tradisional, menjadi sumber penghasilan tambahan yang stabil. Pemerintah desa dan kabupaten terus memberikan perhatian untuk pengembangan sektor ini melalui berbagai program pemberdayaan UMKM.
Denyut Kehidupan Sosial dan Warisan Budaya
Kehidupan sosial masyarakat Desa Adipasir berjalan harmonis dengan landasan nilai-nilai gotong royong dan religiusitas yang kuat. Hal ini tercermin dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, mulai dari kerja bakti membersihkan lingkungan hingga acara-acara keagamaan yang rutin diselenggarakan di masjid dan musala yang tersebar di setiap dusun.
Salah satu ikon yang menjadi kebanggaan dan penanda identitas Desa Adipasir ialah keberadaan situs sejarah Makam Adipati Anom. Menurut catatan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Adipati Anom merupakan salah satu pengikut setia Pangeran Diponegoro pada masa Perang Jawa (1825-1830). Beliau melarikan diri dari kejaran pasukan kolonial Belanda dan kemudian mendirikan permukiman di wilayah yang kini dikenal sebagai Adipasir.
Makam yang terletak di RT 07 RW 02 ini kini menjadi tujuan wisata religi dan ziarah. Setiap malam Jumat Kliwon dalam penanggalan Jawa, banyak peziarah dari berbagai daerah datang untuk berdoa dan mencari berkah. Keberadaan makam ini tidak hanya menjadi aset spiritual, tetapi juga memberikan dampak ekonomi kecil bagi warga sekitar. Kisah perjuangan Adipati Anom menjadi bagian dari memori kolektif masyarakat dan diajarkan secara turun-temurun sebagai sumber inspirasi dan keteladanan.
Infrastruktur, Layanan Publik, dan Tata Kelola Pemerintahan
Pemerintah Desa Adipasir, bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dan kabupaten, terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur dan layanan publik. Akses jalan utama yang menghubungkan desa dengan pusat kecamatan dan jalan raya kabupaten dalam kondisi yang relatif baik, menunjang kelancaran transportasi orang dan barang. Namun perbaikan dan pemeliharaan jalan-jalan lingkungan dan jalan usaha tani tetap menjadi prioritas, seperti perbaikan Jembatan Kali Kuek yang sempat menjadi perhatian warga.
Di sektor pendidikan, layanan dasar telah tersedia dengan adanya SD Negeri 3 Adipasir yang beralamat di RT 01 RW 04. Sekolah ini menjadi pusat pendidikan formal bagi anak-anak usia sekolah dasar di desa tersebut. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti SMP dan SMA, para siswa dapat dengan mudah mengakses sekolah-sekolah di pusat Kecamatan Rakit yang jaraknya sangat terjangkau.
Untuk layanan kesehatan, masyarakat Adipasir mengandalkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Rakit 1 yang menyediakan layanan medis komprehensif. Pemerintah desa juga aktif dalam program-program kesehatan masyarakat seperti posyandu untuk balita dan lansia yang dilaksanakan secara rutin di tingkat RW.
Tata kelola pemerintahan desa dijalankan oleh Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya dan diawasi oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Berbagai program peningkatan kapasitas bagi aparat desa dan anggota BPD secara rutin difasilitasi oleh Pemerintah Kecamatan Rakit, bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Menghadapi tantangan zaman, Desa Adipasir memiliki prospek cerah untuk menjadi desa yang lebih maju dan sejahtera. Tantangan utama yang dihadapi antara lain ialah fluktuasi harga komoditas pertanian, kebutuhan regenerasi petani, serta adaptasi terhadap perubahan iklim yang dapat memengaruhi hasil panen. Di sektor perikanan, menjaga kualitas air dan mengelola limbah budidaya menjadi isu penting yang memerlukan perhatian.
Namun, dengan potensi yang besar, masa depan Desa Adipasir tampak menjanjikan. Peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui pengolahan pascapanen, seperti pengemasan beras berkualitas atau diversifikasi produk olahan jagung, dapat menjadi langkah strategis. Sektor perikanan dapat terus dikembangkan dengan penerapan teknologi budidaya modern dan perluasan jaringan pemasaran digital.
Selain itu, potensi wisata religi Makam Adipati Anom dapat dikelola lebih profesional dengan penambahan fasilitas pendukung tanpa menghilangkan kesakralannya. Pengembangan ini dapat diintegrasikan dengan potensi alam lain seperti wisata susur sungai atau agrowisata di hamparan sawah, menciptakan sebuah paket wisata desa yang menarik. Dengan kepemimpinan yang visioner dan partisipasi aktif masyarakat, Desa Adipasir berada di jalur yang tepat untuk menjadi desa unggulan di Kabupaten Banjarnegara.